Koordinator Garda Muria Zakariyya el-Anshori: "Ini Gerakan Warga NU"
Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serius menolak rencana pembangunan PLTN Muria. Sabtu, 1 September 2007, di halaman Gedung DPRD Jepara, Gus Dur mendeklarasikan berdirinya Garda Muria. Di hadapan ribuan warga Jepara dan sekitarnya, aktivis muda NU Jepara, Zakariyya el-Anshori, dibaiat sebagai Koorditaor Garda Muria.
Berikut petikan wawancara dengan Zakariyya el-Anshori, yang juga penggubah Shalawat anti-PLTN itu, dengan Nurul H Maarif dari www.gusdur.net:
Bisa Anda ceritakan awal mula munculnya gagasan pembentukan Garda Muria (GM)?
Saya sebetulnya nggak tahu. Tiba-tiba saja muncul gagasan Garda Muria. Yang saya tahu, ketika terjadi perbincangan dengan Mbak Yenny, dia bilang sebaiknya ini (gerakan penolakan PLTN, red.) diorganisir.
Setidaknya kan ada kerangka pemikiran awalnya. Itu bagaimana?
Kerangkanya untuk menyelamatkan situs-situs bersejarah. Ada Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, sampai yang sangat lokal di Balong yaitu petilasan Syeikh Siti Jenar di Lemah Abang. Semua itu harus diselamatkan. Ide awalnya itu.
Mengapa idenya sangat kultural dan khas NU?
Ya, idenya sangat NU. Karena kalau kita bertengkar dengan BATAN soal teknis, saya kira kita pasti kalah. Bertengkar soal krisis energi misalnya, ya angka itu bisa dimain-mainkan. Tapi kalau kita masuk ke ranah kultur seperti ini, kita bisa melawan. Karena yang saya tahu, 90 % lebih masyarakat Balong itu NU. Bukti yang paling gampang, di masjid Balong yang digunakan untuk Jum�atan, jam dinding yang dipasang itu dari NU. Makanya, kita harus cari gerakan supaya masyarakat Balong ini percaya, bahwa gerakan mereka akan banyak yang mendukung.
Ide kulural itu kan kemasannya. Sejatinya, kemunculan GM ini dilatari faktor apa?
Sebenarnya, bahasa paling sederhananya, itu kita ingin mandiri energi. Karena selama ini, yang dijadikan alasan pendirian PLTN kan krisis energi. Atau karena harganya murah. Mungkin masyarakat bisa mempercayai itu, tapi orang yang sedikit belajar tidak akan percaya. Kalau memang krisis energi, kenapa kok migas kita diekspor ke luar negeri dan tiba-tiba kita import PLTN serta tehnologinya? Kita kan nggak bisa memurnikan uranium sebagai bahan bakar PLTN. Nanti kita beli. PLTN-nya beli. Bahan bakarnya beli. Tenaga ahlinya saya kira juga beli.
Konsep gerakan GM ke depan bagaimana?
Kita tidak punya konsep yang operasional. Namun ke depan, selesai Ramadhan, kita harus merekrut 99 orang. Akhir tahun menjadi 999 orang. Tujuannya, supaya masyarakat Jepara yang mayoritas NU, itu percaya betul bahwa gerakan ini tidak hanya oleh orang NU Jepara, tapi sekian banyak orang akan mendukung.
Langkah selanjutnya bagaimana?
Kita mengacu pada ring 1, 2 dan 3, milik BATAN. Ring 1, itu jarak 0 km s.d. 30 km dari lokasi PLTN. Di situ, kita akan bikin sebanyak mungkin relawan Garda Muria, dengan membentuk posko-posko. Di Balong saja akan ada beberapa posko. Kemudian ring 2 di sekitar Jepara, Kudus, Demak, dan Pati, juga akan kita koordinasikan.
Selain bikin posko?
Selain membuat posko, yang paling mungkin kita lakukan adalah sosialisasi tiga hal melalui stiker atau kaos. Tiga hal itu, pertama, tolak PLTN. Kedua, selamatkan situs sejarah. Ketiga, lindungi rakyat dari intimidasi. Diharapkan, ini menjadi ikon dan spirit bersama.
Tapi beratnya, kita tidak tahu konsepnya kayak apa untuk mengawal tiga hal ini. Kalau pendampingan rakyat, kita sudah biasa lah. Kalau menyelamatkan situs, apakah kuburane dibangun sing apik atau bagaimana? Yang jelas, sesuai amanat Gus Dur, semua itu kita lakukan dengan cara yang baik. Kita tidak melawan dengan kekerasan.
Apa reaksi BATAN ketika mengetahui pendeklarasian GM?
Saya kira BATAN tidak berkomentar tentang Garda Muria, tapi lebih berkomentar tentang Fatwa Haram PLTN. Fatwa ini sangat mereka khawatirkan akan meracuni banyak orang NU di Jepara khususnya dan Pantura Jawa Tengah umumnya, yang "agama"-nya NU. Masyarakat Jepara, Kudus, Demak, dan Pati, itu mayoritas NU. Bagaimanapun, fatwa itu mengikat warga NU Jawa Tengah.
Secara struktural, GM ada di bawah siapa?
Saya kira dengan dibaiat KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), strukturnya langsung di bawah Sekjen DPP PKB. Saya kira begitu (tertawa, red.). Yang jelas, ini amanat dan tanggungjawab.
Berapa orang yang dibaiat?
Sarat idiom NU, yaitu 9 orang. Dibaiat dengan sederhana; bismillahi rabba wa bil islami dina wa bi muhammadin nabiyya wa rasula. Sudah! Baiat yang hanya tiga kata, itu justru menyadarkan kita pada titik yang paling hakiki.
Strukturnya seperti apa?
Kalau ditanyakan strukturnya, saya juga bingung. Yang penting ada dulu. Nanti kita akan merekrut kawan-kawan Garda Bangsa, Banser, Anshor, CBP (Corp Brigade Pembangunan) IPNU, dan sebagainya.
PLTN kan dibekingi negara yang sangat kuat. Apa target GM?
Saya kira kalau di Jepara, untuk grass root, itu sudah sangat siap menghadapi hal-hal yang sifatnya represif. Kalau di tingkat kebijakan, bagaimana kita bisa main-main di DPR RI.
Ketua PBNU pernah menyatakan, gerakan penolakan PLTN Muria bukan khas NU, tapi lebih khas LSM. Komentar Anda?
Mereka menggunakan cara-cara nahdliyyin. Sebelum pertemuan misalnya, diadakan tahlil atau puji-pujian. Makanya saya terkaget-kaget dengan statemen Pak Hasyim, yang mengatakan itu gerakan LSM, bukan NU. Bagaimana tidak NU, ketika kita mengorganisir masyarakat selalu menggunakan tahlil? Yang kita takutkan misalnya, petilasan Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan Syeikh Siti Jenar, itu hilang. Ini khas LSM?
Kalau gerakan kita dikatakan khas LSM, saya sangat menyesalkan. Itu sangat menyakitkan kita. Lalu kita, warga NU, kepada siapa mengadu kalau PBNU-nya begitu? Bagi kami di Jepara, pernyataan itu provokasi PBNU pada masyarakat kita. Kalau cara-cara semacam itu tidak dianggap cara NU, maka nanti yang muncul justru lebih anarkis lagi. Itu kan mengkhawatirkan. Apalagi kita juga menduga, ke depan pasti ada upaya-upaya belah bambu. Ini juga harus disikapi NU secara lebih arif.
Harapan Anda pada PBNU?
Saya kira kalau Pak Hasyim Muzadi mau datang ke Balong dan berdialog langsung dengan masyarakat NU Balong, itu jauh lebih baik daripada berbicara di Jakarta. Karena kalau hanya di Jakarta, kita tidak akan melihat yang riilnya di sana. Dia juga tidak bisa melihat bagaimana orang-orang itu long march dari Balong ke Jepara yang jaraknya 35 km. Betapa mereka kecapean sehingga ketiduran di jalan-jalan.
Karenanya, saya kira, ke depan jangan sampai pernyataan-pernyataan orang NU sendiri bertabrakan dengan massanya. Kalau ini terjadi, maka saya akan katakan, jika PBNU sudah tidak bisa melindungi rakyatnya, toh bagi kami, ada atau tidak adanya PBNU, tradisi-tradisi NU tetap jalan. Tahlil, ziarah, barzanji, dan yang lain, tetap jalan. Pokoknya ini gerakan warga NU.
Bagaimana tanggapan Anda atas kritik KH. Ma'ruf Amin, bahwa fatwa harus didasarkan dalil yang kuat?
Saya kira, dalil-dalil yang dinukil oleh PCNU Jepara bobotnya tidak kalah seru dengan yang digunakan dalam Muktamar NU. Ini sepanjang yang saya ikuti di muktamar NU. Bahkan saya kira, Bahtsul Masail di Jepara itu sangat adil, karena ada nara sumber yang pro dan kontra. Yang pro dari BATAN dan BAPEDAL. Sedang yang kontra itu Iwan Kurniawan dan Lilo Sunaryo. Lalu ada tim perumus, ada mustasyar, dan sebagainya. Jadi, saya kira itu cukup representative dan maraji� kitabnya juga yang dipakai di muktamar NU. Itu sudah standar Bahtsul Masail.[]
(www.gusdur.net, 11/9/2007)
1 Comments:
Playtech - New Zealand's #1 supplier of gaming equipment
Playtech, an innovator of software and https://sol.edu.kg/ services for online gaming and febcasino.com iGaming septcasino products, have partnered with supplier 출장안마 Casino. 바카라 사이트
Post a Comment
<< Home